Kali ini giliran SMK 2 Manado akan membuat mobil rakitan sendiri. Jika Kota Solo, Jateng punya mobil Esemka, siswa-siswi di Kota Manado
Sulut pun tak mau ketinggalan. Diam-diam, hampir setahun ini pelajar
SMKN 2 Manado mulai belajar merakit mobil sendiri.
Kepada wartawan kemarin, Kepala Sekolah SMKN 2 Manado Julian Watung
SPd menjelaskan, dalam tahapan ini anak didiknya mulai belajar bongkar
pasang mobil dan berekperimen cara membuat komponen mobil.
“Sekolah mulai dalam tahapan penjajakan merakit mobil dan kami telah menandatangani Memorandum of Understanding
(MoU) dengan Perusahaan Fodai PT Tosuro Technology dengan SMK Perakit
Komputer di Guangzhou, Cina. Jadi, kami mendapat bantuan 3 unit mobil
pick up dobble ban bertenaga diesel yang belum diberi merk. Nantinya
siswa jurusan otomotif belajar membongkar pasang mobil ini yang tujuan
akhirnya adalah siswa dapat mengetahui bagaimana cara merakit sendiri
sebuah mobil,” jelas Watung yang ditemui di ruang kerjanya.
Upaya tadi, lanjut Watung, dilakukan menyusul SMKN 2 Manado menjadi 1
dari 10 SMK di Indonesia yang mendapat bantuan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI senilai Rp1,950 Miliar.
“Program ini dimulai dari Kemdikbud yang memberikan bantuan dana bagi
10 SMK perakit di Indonesia, salah satunya SMKN 2 Manado. Masing-masing
sekolah menerima Rp1,950 Miliar langsung ke rekening sekolah,”
lanjutnya.
Ditemui di lokasi yang sama, salah satu guru otomotif sekaligus
Panitia Pelaksana Perakitan H Kariso, menjelaskan, bantuan dari
pemerintah pusat tadi digunakan untuk pembuatan rehabilitasi bengkel
untuk perakitan mobil, membeli mobil yang akan dibongkar pasang, biaya
pelatihan dan lain sebagainya.
“Kalau bengkel perakitan sekarang fisiknya sudah siap 95 persen. Dana
ini juga diperuntukan juga untuk membeli komponen mobil dari Cina yang
belum memiliki merk. Untuk mobil pick up yang sudah ada di sekolah, itu
harganya Rp90 juta/unit di luar ongkos kirim dari Jakarta ke Manado
sebesar Rp20 juta/unit,” tandasnya.
Disamping itu, lanjutnya, bantuan diperuntukan untuk membeli mobil
dari berbagai jenis seperti Toyota (Avansa), Daihatsu (Grandmax) dan
Nissan. “Tahun ini siswa dilatih bongkar pasang bahkan perakitan mobil.
Sebelumnya teman-teman guru dan siswa akan dilatih dan yang akan
mendampingi dari pihak industri,” papar Kariso.
Ditambahkannya, kedepan diharapkan SMK bisa mengadakan komponen mobil
dengan melibatkan mitra kerja mulai dari industri kecil maupun
menengah.
“Kalau komponen mobil sekarang tidak ada di Manado, kita akan adakan
dari Pulau Jawa. Tapi tahun 2014 nanti, komponen semua dari Indonesia
(diciptakan orang Indonesia). Kedepan SMK juga diusahakan bisa
menghasilkan beberapa komponen yang bisa dipakai di seluruh Indonesia,”
timpal Kariso yang juga menambahkan, proyek ini ditarget tuntas bulan
Mei 2012.
Manado (ANTARA News) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Manado akan merakit ujian mobil pick-up.
"Perakitan mobil ini akan kami lakukan dengan perusahaan dari Jakarta bernama Osaro yang sudah lama bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,"Kata Kepala SMK Negeri 2 Manado Julian Watung, di Manado, Selasa.
Watung mengatakan kesepakatan bekerjasama dengan perusahaan tersebut akan ditandatangani pada Mei.
Watung mengatakan, siswa-siswa SMK Negeri 2 Manado akan diminta untuk merakit tiga unit mobil pick-up, kemudian akan diperiksa untuk dipastikan apakah memenuhi standar atau tidak.
"Kami berharap nantinya kerjasama ini bisa berjalan seperti yang diharapkan, dan siswa-siswa di SMK Negeri 2 Manado bisa merakit mobil seperti yang diharapkan," kata Watung.
Watung mengatakan SMK negeri 2 sangat mendukung siswa-siswa jurusan otomotif, yang akan merakit mobil tersebut agar bisa membuatnya, sebagai pembuktian kalau hal apa yang sudah mereka dapatkan selama ini tidak sia-sia, dan bisa dipraktekan dengan benar.
Kepala Dinas Pendidikan Manado Dante Tombeg, mengatakan mereka sangat mendukung kerjasama yang akan ditandatangani oleh SMK negeri 2 Manado dan perusahaan tersebut, karena akan sangat baik untuk kemajuan sekolah di Manado.
Tombeg mengakui sangat mendukung kerjasama ini, karena merupakan hal yang baik sangat baik, apalagi menjadi pembuktian kemampuan sekaligus kualitas penyerapan pelajaran para sisa di Manado.
(ANT)
"Perakitan mobil ini akan kami lakukan dengan perusahaan dari Jakarta bernama Osaro yang sudah lama bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,"Kata Kepala SMK Negeri 2 Manado Julian Watung, di Manado, Selasa.
Watung mengatakan kesepakatan bekerjasama dengan perusahaan tersebut akan ditandatangani pada Mei.
Watung mengatakan, siswa-siswa SMK Negeri 2 Manado akan diminta untuk merakit tiga unit mobil pick-up, kemudian akan diperiksa untuk dipastikan apakah memenuhi standar atau tidak.
"Kami berharap nantinya kerjasama ini bisa berjalan seperti yang diharapkan, dan siswa-siswa di SMK Negeri 2 Manado bisa merakit mobil seperti yang diharapkan," kata Watung.
Watung mengatakan SMK negeri 2 sangat mendukung siswa-siswa jurusan otomotif, yang akan merakit mobil tersebut agar bisa membuatnya, sebagai pembuktian kalau hal apa yang sudah mereka dapatkan selama ini tidak sia-sia, dan bisa dipraktekan dengan benar.
Kepala Dinas Pendidikan Manado Dante Tombeg, mengatakan mereka sangat mendukung kerjasama yang akan ditandatangani oleh SMK negeri 2 Manado dan perusahaan tersebut, karena akan sangat baik untuk kemajuan sekolah di Manado.
Tombeg mengakui sangat mendukung kerjasama ini, karena merupakan hal yang baik sangat baik, apalagi menjadi pembuktian kemampuan sekaligus kualitas penyerapan pelajaran para sisa di Manado.
(ANT)
Sumber : http://swaramanadonews.com/?p=3081
http://www.antaranews.com/berita/306739/smk-2-manado-akan-rakit-mobil-pick-up
SALUT SMK!! makin tahun makin berinovatif, aku pantas ikut bangga akan kreatifitas dr saudara2ku di seluruh smk di indonesia ini
ReplyDeleteTingkatkan juga ya kreasi Anda :)
ReplyDelete