Kasusastraan
= Tulisan sing endah / karangan sing endah sak jero-jerone
ð Sastra
mempunyai :
1. Merupakan
salah satu saran yang ampuh untuk memanusiakan sendiri pada diri kita
2. Sastra
bisa memperkuat kepercayaan diri dan rasa identitas sebagai bangsa
3. Sastra
merupakan pembina manusia ke arah multidimensi kehidupan
4. Sastra
sebagai alat komunikasi bahasa suatu lambang bunyi yang dipergunakan oleh
sekelompok anggota masyarakat
ð Pentingnya
sastra terhadap guru :
1. Cara
ampuh untuk memanusiakan diri
2. Memperkaya
wawasan entang kehidupan
3. Merangsang
kreativitas untuk merangsang diri
4. Dapat
menumbuhkan percaya diri
ð Ciri-ciri
pengajar / pujangga yang baik :
1. Menyenangi
sastra
2. Menguasai
sastra
3. Memahami
hakekat dan pengajar sastra
4. Menguasai
metode dan pengajaran sastra
5. Mempunyai
kemampuan mengapresiasi sastra
6. Pengulangan
kalimat dalam sebuah kata (purwakanthi lumaksita)
7. Pengulangan
konsonan (purwakanthi sastra)
8. Pengulangan
vokal (purwakanthi swara)
ð Sastra
bersifat atau mempunyi ciri-ciri:
1. Konotatif =>
berdasarkan perenungan dan imajinasi pengarang
(pengalaman jiwa
seseorang)
2. Ekspresif => mampu menimbulkan kesan yang
kuat
3. Bersifat
sugestif => mampu mempengaruhi pembaca
dengan perasaan-
perasaan tertentu
4. Bersifat
asosiatif => mampu
menimbulkan pemikiran ke arah pemikiran-
pemikiran lain
ð Sastra
Jawa ada 3, yaitu :
a) Sastra
Jawa kuno / gedhe : Bharatayudha
b) Sastra
Jawa tengahan : Kidung
c) Sastra
Jawa Baru : 1. tembang gedhe
2.
tembang tengahan
3.
tembang cilik
·
Ciri-ciri tembang gedhe :
1. Setiap
satu bait / padha terdiri 4 gatra / padha pala / padha lingsa
* Gatra = larik / baris
2. Dua
gatra atau dua padha pala disebut satu padha dirga
3. Empat
padha kala / gatra disebut dua padha dirga atau sapadha swara atau satu padha 1
swara
4. Tiap-tiap
padha kala/gatra jumlah suku katanya adalah sama
·
Ciri-ciri tembang tengahan
1) Banyaknya
gata tiap bait ditentukan jumlahnya
2) Banyaknya
suku kata tiap gatra sudah ditentukan dan biasanya disebut dengan guru wilangan
3) Suara
disetiap akhir gatra disebut guru lagu
*contoh nama tembang tengahan
- Balabak
- Wirangrong
- Juru
demung
-
Megatruh
- Gambuh
- Pangajabsih
- Paluga
- Kenya
kediri
- Sari
mulat
- Rara
bentrok dan lain sebagainya
·
Tembang macapat adalah tembang jawa
tradisional yang terklenal. Kata macapat berasal dari ma + cepet. Berdasarkan
membaca, macapat secara cepat
Macapat =
maca papat-papat
→ berdasarkan 4 suku kata, diputus 4 suku kata
permulaan, lalu dilanjutkan sisanya
Macapat =
maca cepet-cepet
→ membaca dengan setengah
dihafalkan kadang klala hanya ingat dan kadang kala lupa
Macapat = maca papat, tangga desa kanggo bengi
tembung macapat
sudah menjadi suatu bagian hidup masyarakat
Jawa
contoh : 1. Mijil 6. Maskumambang 11. Pangkur
2. Gambuh 7. Durma
3. Megatruh 8. Sinom
4. Pocung 9. Kinanthi
5. Dhandang gula 10. Asmarandana
Ciri-ciri :
1. Guru
gatra
→ jumlah larik / baris dalam satu padha
2. Guru
wilangan
→ cacahing wandha / suku kata setiap satu
gatra
3. Guru
lagu
→ tibaning suara pada akhir baris ing
pungkasane gatra
ð Watak
tembang macapat
Mijil → keluar (lahirnya
seorang anak)
Maskumambang → nelangsa (weku isih bocah)
Sinom →luwes
(wektu isih muda)
Durma → mudah marah, sereng
Asmarandhana → (ketika masa muda menggambarkan
perasaan cinta
kepada
lawan jenis)
Kinanthi → tresna asih (penuh kasih
sayang)
Dhandanggula → usia telah dewasa, ngresepake, luwes
menyenangkan
Gambuh → gambarake kedewasaan jiwa,
watak erat (rumaket)
Pangkur → waktu usia sudah tua,
sudah menjauhi keduniawian,
watak
prawira / satria
Megatruh → gambarake layon pocung
ð Purwakanthi
/ Persajakan / Rima
Pengulangan
bunyi yang berselang baik didalam larik maupun pada akhir larik sajak yang
berdekatan
Fungsi
purwakanthi :
·
Menyenangkan Indra pendengaran
·
Ikut membangun bait
·
Memudahkan menghafalkan sajak
·
Ikut membina bentukan sajak
ð Purwakanthi
sastra dalam bahasa Indonesia sering disebut Aliterasi (pengulangan bunyi) pada
konsonan.
- Purwakanthi Swara dalam bahasa Indonesia
- Purwakanthi Swara dalam bahasa Indonesia
- Purwakanthi
basa / lumaksita (pengulangan kata atau pengulangan kata utuh)
ð 3
cabang ilmu sastra
- Sejarah
sastra adalah yang membicarakan teori sastra dari lahir sampai mati
- Kritik
sastra adalah ilmu untuk menghakimi karya sastra untuk memberi penilaian dan
keputusan bermutu atau tidak bermutu. Suatu karya sastra yang sedang dihadapi
kritikus
- Teori
sastra
Bidang studi sastra memusatkan hudungan pada
prinsip-prinsip kriteria, asas-asas sastra, pengertian study sastra, pendekatan
instrinsik, ekstrinsik.
ð Tugas-tugas
pertama seorang kritikus
·
Harus paham karya sastra
Kritikus yang berjiwa besar itu mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
- Berhati-hati
dalam berfikir dan harus berwawasan luas/fleksibel
- Tajam
penglihatannya
- Cepat
menjawab atau menanggapi kepada semua kesan
- Kuat
atau cakap mdalam menangkap ekstensi
- Harus
selalu dapat melihat perihal seperti apa adanya
- Tidak
menyelewengkan lewat kabut-kabut keganjilan, keadaan pribadi dan
prasangka-prasangka.
No comments:
Post a Comment