Modernisasi Kue Balok 'Mencuri' Selera Anak Muda
DI
tengah gempuran camilan ala barat yang memang sedang merajai dunia kuliner
Indonesia, kue balok menjadi satu camilan tradisional yang masih tetap banyak
dicari. Camilan yang konon sudah ada sejak tahun 80an ini sekarang sedang
kembali booming. Meski banyak orang yang menganggap kue balok mirip dengan kue
pukis, ternyata secara bentuk, komposisi bahan, dan cara memasak kedua kue ini
cukup berbeda.
Secara bentuk, kue balok
punya bentuk balok dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kue
pukis. Cara masak kue balok pun terbilang unik. Jika memasak kue pukis biasanya
hanya menggunakan kompor dan penutup seng, memasak kue balok biasanya
menggunakan arang dengan api bawah dan api atas.
Dinamai kue balok karena
memang berbentuk balok. Tapi banyak juga yang kadang menyebutnya kue jibeuh
(hiji seubeuh atau satu saja sudah mengenyangkan) dan kue robur (nama bis di
kala itu). Satu tempat yang menawarkan panganan tradisional ini adalah kedai
Kue Balok Mang Uju.
Di kedai yang berlokasi di
Jalan Cihapit ini punya kue balok dibuat dengan racikan spesial. "Kue
balok kami itu adonannya kental karena tidak menggunakan air. Satu-satunya
sumber liquid untuk mencairkan adalah dari susu murni fresh. Bahan-bahan
lainnya adalah terigu, telor, gula murni, dan pengembang," ujar Fahmi
Adam, pemilik kedai Kue Balok Cihapit.
Dengan penggunaan
bahan-bahan spesial itu, ucap Fahmi, kue ini punya tekstur yang tetap lembut
meski sudah dalam keadaan dingin. Di kedai yang baru buka selama 2 bulan ini
menawarkan kue balok dengan berbagai macam topping. Ada 7 jenis topping yang
bisa dipilih.
Tetapi jika ingin yang polos
tanpa topping pun ada. Ketujuh toping itu adalah kismis, keju, coklat, almond,
stroberi, nanas, dan kiwi. Pemunculan banyak topping ini memang sengaja
dilakukan untuk memodernisasi kue balok. "Agar taste-nya masuk ke anak
muda," kata Fahmi.
Kue balok dengan tekstur
lembut dan rasa yang gurih dari susu murni memang menjadi ciri khas dari produk
Mang Uju ini. Belum lagi dengan pilihan topping yang ada, kue balok bisa
menjadi sebuah camilan tradisional dengan cita rasa yang sudah mengikuti
perkembangan jaman.
Untuk dapat menikmati kue
khas Garut itu, Anda harus membayar Rp 1.500 untuk sebuah kue balok dengan
topping dan Rp 1.200 untuk sebuah kue balok polos tanpa topping.
No comments:
Post a Comment