Pabrik Simulator di Bandung Tutup
Bangunan dua lantai
berdinding putih dengan balkon di lantai dua di balik benteng setinggi lebih
dari 2 meter di Jalan Gempol Sari Nomor 89, Bandung itu tampak sepi, Rabu
1 Agustus 2012. Lima pintu besar mirip pintu garasi berwarna hijau muda di
lantai satu bangunan di bagian depan area dan satu di bangunan belakang tampak
tertutup rapat.
Persis di depan pintu hijau di bagian tengah
lantai satu melintang sebuah kursi panjang. Di depan pintu sebelahnya berjejer
rapi dua baris sekitar 10 galon kosong air mineral warna biru tua. Pot-pot
tanaman hias berjejer rapi sekitar satu meter di depan dua pintu mirip garasi
di sisi lain bangunan utama.
Di dalam pos jaga di salah satu pojok tepat di
sisi pintu gerbang halaman yang juga warna hijau muda, seorang petugas
pengamanan asik menonton televisi. Di pintu pos jaga ini tertempel stiker
persegi panjang bertulisan huruf kapital warna merah PT CMMA di atas latar
putih.
Kepada Tempo, petugas bernama Yana ini
mengatakan, gedung yang sedang dijaganya adalah kantor dan pabrik PT
Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA), perusahaan pembuat simulator kendaraan
bermotor, milik Budi Susanto.
"Tapi sekitar 3 bulan lalu pabriknya sudah
tidak beroperasi lagi. Sampai sekarang tidak ada lagi kegiatan produksi di
sini, tutup,"ujarnya.
Yana mengaku sempat mendengar jika sebelum
dikuasai PT Citra, lokasi tempat berdinas kini adalah tempat beroperasinya PT
Inovasi yang juga memproduksi perangkat simulator.
Tapi, dia tak tahu soal perusahaan
milik Soekotjo yang belakangan namanya heboh karena membongkar patgulipat
korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.
"Saya memang sudah setahu bekerja jadi
Satpam di sini. Tapi waktu saya mulai kerja yang di sini sudah PT CMMA. Jadi
kalau soal PT ITI saya nggak tahu," kata pemuda berusia hampir 30 tahun
itu.
Menurut Yana, saat pabrik masih beroperasi,
sebagian lantai 1 dan lantai 2 bangunan utama di bagian depan area digunakan
sebagai kantor. Sedangkan ruangan-ruangan besar berpintu mirip garasi di lantai
satu bagunan utama digunakan untuk gudang.
"Kalau penegerjaan produksinya di bangunan
belakang (area dan bangunan di belakang bangunan utama)," katanya seraya
melarang Tempo menyambangi area bagian belakang bangunan utama.
Kisah dua perusahaan bermula ketika, PT
CMMA memesan 700 unit simulator motor dan 556 unit simulator mobil kepada
PT Inovasi. Pembuatan simulator tersebut dilakukan di lokasi PT Inovasi di
Jalan Gempol Sari. Untuk membiayai produksi, pemilik PT Citra, Budi Susanto,
menyetor Rp 62,26 miliar kepada Bambang pada awal Mei 2011.
Dua bulan kemudian Bambang, bos PT Inovasi
melapor kepada Budi dengan berita acara bahwa perusahaannya sudah menyelesaikan
sebanyak 680 unit paket simulator roda dua, dan sisanya 20 unit dalam tahap
pengepakan.
Namun saat dicek ke lokasi penyimpanan barang di
Gempol Sari, ternyata hanya tersedia barang siap kirim hanya 122 unit
dari total 700 unit pesanan simulator sepeda motor.
Merasa ditipu, Budi lantas mengadukan Soekotjo
Bambang ke Polrestabes Bandung dengan tuduhan penipuan dan penggelapan. Kasus
Soekotjo berlanjut ke meja hijau hingga akhirnya eks bos PT Inovasi itu divonis
3 tahun 10 bulan di tingkat banding oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Bandung.
Belakangan Soekotjo menyanyi soal tender
pengadaan simulator yang dimenangkan Budi dengan cara menyogok sejumlah
petinggi Polri termasuk Kepala Korlantas Djoko Susilo yang kini menjabat
Gubernur Akademi Kepolisian Semarang. Djoko kini sudah dijadikan
tersangka oleh KPK.
ERICK P. HARDI
No comments:
Post a Comment