Thursday, August 2, 2012

Pabrik Simulator di Bandung Tutup


Pabrik Simulator di Bandung Tutup

 Status Tersangka Djoko Susilo Tidak Sah

Bangunan dua lantai berdinding putih dengan balkon di lantai dua di balik benteng setinggi lebih dari 2 meter  di Jalan Gempol Sari Nomor 89, Bandung itu tampak sepi, Rabu 1 Agustus 2012. Lima pintu besar mirip pintu garasi berwarna hijau muda di lantai satu bangunan di bagian depan area dan satu di bangunan belakang tampak tertutup rapat. 

Persis di depan pintu hijau di bagian tengah lantai satu melintang sebuah kursi panjang. Di depan pintu sebelahnya berjejer rapi dua baris sekitar 10 galon kosong air mineral warna biru tua. Pot-pot tanaman hias berjejer rapi sekitar satu meter di depan dua pintu mirip garasi di sisi lain bangunan utama.

Di dalam pos jaga di salah satu pojok tepat di sisi pintu gerbang halaman yang juga warna hijau muda, seorang petugas pengamanan asik menonton televisi. Di pintu pos jaga ini tertempel stiker persegi panjang bertulisan huruf kapital warna merah PT CMMA di atas latar putih. 

Kepada Tempo, petugas bernama Yana ini mengatakan,   gedung yang sedang dijaganya adalah kantor dan pabrik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA), perusahaan pembuat simulator kendaraan bermotor, milik Budi Susanto.

"Tapi sekitar 3 bulan lalu pabriknya sudah tidak beroperasi lagi. Sampai sekarang tidak ada lagi kegiatan produksi di sini, tutup,"ujarnya. 

Yana mengaku sempat mendengar jika sebelum dikuasai PT Citra, lokasi tempat berdinas kini adalah tempat beroperasinya PT Inovasi yang juga memproduksi perangkat simulator. 

Tapi, dia  tak tahu  soal perusahaan milik Soekotjo yang belakangan namanya heboh karena membongkar patgulipat korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.

"Saya memang sudah setahu bekerja jadi Satpam di sini. Tapi waktu saya mulai kerja yang di sini sudah PT CMMA. Jadi kalau soal PT ITI saya nggak tahu," kata pemuda berusia hampir 30 tahun itu. 

Menurut Yana, saat pabrik masih beroperasi, sebagian lantai 1 dan lantai 2 bangunan utama di bagian depan area digunakan sebagai kantor. Sedangkan ruangan-ruangan besar berpintu mirip garasi di lantai satu bagunan utama digunakan untuk gudang. 

"Kalau penegerjaan produksinya di bangunan belakang (area dan bangunan di belakang bangunan utama)," katanya seraya melarang Tempo menyambangi area bagian belakang bangunan utama.

Kisah dua perusahaan bermula ketika,  PT CMMA  memesan 700 unit simulator motor dan 556 unit simulator mobil kepada PT Inovasi. Pembuatan simulator tersebut dilakukan di lokasi PT Inovasi di Jalan Gempol Sari. Untuk membiayai produksi, pemilik PT Citra, Budi Susanto, menyetor Rp 62,26 miliar kepada Bambang pada awal Mei 2011. 

Dua bulan kemudian Bambang, bos PT Inovasi melapor kepada Budi dengan berita acara bahwa perusahaannya sudah menyelesaikan sebanyak 680 unit paket simulator roda dua, dan sisanya 20 unit dalam tahap pengepakan. 

Namun saat dicek ke lokasi penyimpanan barang di Gempol Sari, ternyata hanya tersedia barang siap kirim hanya  122 unit dari total 700 unit pesanan simulator sepeda motor.

Merasa ditipu, Budi lantas mengadukan Soekotjo Bambang ke Polrestabes Bandung dengan tuduhan penipuan dan penggelapan. Kasus Soekotjo berlanjut ke meja hijau hingga akhirnya eks bos PT Inovasi itu divonis 3 tahun 10 bulan di tingkat banding oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung.

Belakangan Soekotjo menyanyi soal tender pengadaan simulator  yang dimenangkan Budi dengan cara menyogok sejumlah petinggi Polri termasuk Kepala Korlantas Djoko Susilo yang kini menjabat Gubernur Akademi Kepolisian Semarang. Djoko kini  sudah dijadikan tersangka oleh KPK. 

ERICK P. HARDI

No comments:

Post a Comment