Manusia adalah Binatang yang Sempurna..
Banyak sekali perbedaan prinsip
antara manusia dengan binatang, selain fisik, manusia memiliki keunggulan akal.
Manusia memiliki kreatifitas, inovatif dan konstruktif sedang binatang tidak.
Binatang dengan otaknya berjalan dengan instingnya/bernaluri bersifat statis
dalam arti dari dulu sampai sekarang binatang tidak berinovasi untuk berfikir
atau belajar dan menangkap kebenaran laiknya manusia, dengan akal dan
pikirannya untuk melaksanakan berbagai tugas kehidupan dari primitive menuju
kehidupan beradab dan berbudaya.
Hak untuk hidup di dunia ada pada di 3 (tiga) makhluk ; Tumbuhan, Binatang dan Manusia. Terciptanya alam semesta beserta tumbuhan yang diikuti oleh binatang, baru kemudian manusia ada. Turunnya manusia ke Bumi setelah alam dilengkapi isinya (tumbuhan+binatang), kenapa sekarang kita seperti lupa (tidak peduli) pada mereka?
Keteragan
|
Manusia
|
Binatang
|
Tumbuhan
|
Kebutuhan
Makan Minum
|
√
|
√
|
√
|
Sifat Sosial
*
|
√
|
√
|
|
Berakal budi
dan Beradab
|
√
|
||
Ambisi dan
Inovasi **
|
√
|
||
Hidup di 2
Alam ***
|
√
|
* sifat sosial
binatang lebih kepada saling melindungi (berkelompok) demi hidupnya sendiri,
contoh: semut, dll.
** sifat ingin
menguasai & selalu berubah-rubah untuk kepuasan diri.
*** hidup di
Dunia (memelihara) & hidup di Akherat
(mempertanggungjawabkan)
Sebagai manusia kita wajib menjaga
kelestarian hidup binatang dan tumbuhan, sebab tanpa mereka sebenarnya kita
tidak bisa melanjutkan hidup di dunia, Renungkan sumbangsih binatang dan
tumbuhan terhadap kebutuhan makan minum kita, sementara mereka tidak membutuhkan
kita (andai seluruh manusia mati dimuka bumi ini, mereka pasti tetap hidup)
tapi sebaliknya, bagaimana ?.
Binatang juga tumbuhan bagi manusia
sifatnya adalah untuk dimakan/konsumsi, dipelihara, saksi (akherat), obat,
penghias, dll. Dan hanya tumbuhan yang memiliki sifat mutlak yakni, sebagai
penyeimbang/penyumbang ekosistem alam ; oksigen, bagi hidup manusia dan
binatang.
Kalaupun ada binatang dan hewan yang
mendatangi penyakit pada manusia, itu lebih karena ulah manusia sendiri.
KITA Tidak Pantas/perlu menganiaya
apalagi membunuh untuk hal-hal tanpa manfaat pada binatang, membabat hutan
dengan dalih buka lahan, karena dia tercipta memiliki Hak Hidup yang sama.
Manusia sama saja dengan binatang
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Selalu perlu makan
Namun caranya berbeda
Dalam memperoleh makanan
Binatang tak mempunyai akal dan pikiran
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya tertatih berjalan pincang….” (lagu Iwan Fals/Opiniku)
Segala cara halalkan demi perut kenyang
Binatang tak pernah tahu rasa belas kasihan
Padahal disekitarnya tertatih berjalan pincang….” (lagu Iwan Fals/Opiniku)
Mendengar cuplikan syair lagu
diatas, nampaknya Manusia dan Hewan tidak terpisahkan dalam arti, saling
membutuhkan; manusia butuh makan dari daging hewan, hewan butuh manusia untuk
kelestarian habitatnya (ekosistem/rantai makanan). Baik manusia dan binatang
tidaklah bisa terputus/lepas dari tumbuhan, namun kini manusia berada digaris
depan dalam kelestarian tumbuhan beserta isi alamnya. Kadangkala baik
sifat/karakter Manusia seringkali mencerminkan sifat kebinatangan sementara
Hewan banyak mengajarkan sifat kemulian pada manusia, kenapa bisa terjadi?.
Kalau manusia lebih Mulia dari binatang itu hal yang sepantasnya, karena Manusia
adalah Hewan yang Sempurna.
No comments:
Post a Comment