Pada masa krisis ekonomi seperti
ini, seorang pemuda sudah hampir enam bulan kehilangan pekerjaan dan
belum
diterima bekerja di manapun. Setelah akhirnya genap setahun akhirnya ia
hampir
putus asa, sampai akhirnya ada panggilan lowongan untuknya dari sebuah
manajemen perusahaan daerah, untuk bekerja di Kebun Binatang.
Sebelum melakukan interview, ia
sedikit ragu karena lowongannya adalah menjadi Gorilla palsu untuk
menggantikan
si Gori yang telah mati minggu lalu. Gorilla palsu ini HARUS
ada karena ia menjadi
salah satu daya tarik kuat bagi pengunjung untuk datang selama ini.
Akhirnya dengan berat hati
diterimalah lowongan itu, dari pada menganggur, banyak utang dan nggak
bisa
makan, begitu pikirnya. Ia kemudian menjalani training untuk menjadi
Gorilla selama
satu bulan penuh, meloncat, bergelantungan, garuk-garuk dan sebagainya.
Walhasil,
dalam tempo satu bulan itu, jadilah dia telah menguasai teknik menjadi
Gorilla,
yang baik dan benar tentunya.
Saat pertama kerja pemuda ini
sedikit kaku, namun hari demi hari akhirnya mulai terbiasa menjalankan
pekerjaan aneh ini. Waktu demi waktu banyak pengunjung yang menyukai
Gorilla
baru ini. Menurut pengunjung, Gorilla baru ini lebih atraktif daripada
Gori,
sang Gorilla sebelumnya.
Dalam waktu dua bulan akhirnya pihak
management memutuskan Gorilla palsu ini untuk meningkatkan skill agar
semakin
banyak pengunjung yang tertarik. Dan dalam waktu singkat itu juga, sang
Gorilla
menjadi terkenal dimana-mana, pengunjung berbondong untuk melihatnya
beraksi.
Setelah tiga bulan, akhirnya ia
menjadi semakin banyak gaya dan bertingkah berlebihan loncat sana sini
dengan
pongahnya bak Gorilla jagoan. Tanpa disadari ia sudah dekat dengan
kandang
Singa dan ia terpeleset kulit pisang sehingga jatuh ke kandang Singa
itu. GUBRAK!
Suasana
hening sesaat dan mendadak riuh karena pengunjung melihat sang Singa
mulai
mendekati Gorilla…
Penonton beramai-ramai menonton
saat Gorilla itu berlarian dikejar Singa kesana kemari untuk menghindari
terkaman, namun bukannya memanggil penjaga kebun binatang para penonton
malah
meneriaki sang Singa untuk segera menerkam si Gorilla. Terkam, ayo terkam….!!!
PANIK! Ya, Ia
benar-benar ketakutan dan berharap ada penjaga yang segera
menyelamatkannya.
Namun penjaga itu tak kunjung datang, sampai akhirnya ia terpojok di
sudut dan
tak bisa lari lagi. Dan sang Singa pun semakin mendekat… semakin dekat
menunjukan betapa buasnya dia…
Tanpa pikir panjang, demi
keselamatan nyawanya akhirnya ia memutuskan berteriak minta tolong. Saat
si
Gorilla tengah berteriak “Tooooool….” untuk
meminta tolong
petugas, tiba-tiba dari kepala Singa itu tersembul kepala manusia dan
berbisik “Psssssttt, Diem Kamu!, jangan sampai
pengunjung tahu, nanti kita
berdua dipecat dari kerjaan sialan ini !”
Moral Cerita:
Terkadang kita takut sama orang lain
(staff personalia ataupun HRD) yang kita anggap berkuasa dan punya power
(seperti Singa) pada saat kita melakukan wawancara kerja , padahal
sebenarnya di balik itu semua sebenarnya mereka juga hanya karyawan yang sama –
sama bekerja mencari uang.
Kita juga! Kita
interview untuk bisa bekerja di perusahaan yang sama, yang juga sama – sama
bekerja mencari uang. Jadi kenapa takut?!
Tidak ada yang salah dengan para
personalia atau HRD, mereka hanya menjalankan tugas. Dan tugas anda adalah
mempersiapkan diri untuk hadapi Wawancara Kerja seperti telah di Ketahui dari
pelatihan “Passion to get Work – Rahasia Lulus Wawancara Kerja” oleh
peserta pelatihan sebelumnya.
Incoming
search terms:
contoh wawancara kerja di manajemen
personalia, menghadapi hrd, wawancara hrd, tips interview hrd, tentang hrd, nlp
untuk personalia, menghadapi wawancara HRD, menghadapi personalia, manajemen
personalia dalam peluang kerja, hrd management personalia
No comments:
Post a Comment