Wednesday, January 11, 2012

Perbedaan Taman Siswa, Muhammadiyah, dan INS


TAMAN SISWA

Pada waktu mula-mula didirikan oleh R.M. Suwardi Suryaningrat tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta, Taman Siswa bernama “National Onderwijs Institut Taman Siswa” yang terkenal dengan nama Pendidikan Nasional dengan Sistem Among.Latar belakang kehidupan dan pendidikan R.M. Suwardi sangat mempengaruhi perguruan tersebut.Ia seorang bangsawan,lahir tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta dan wafat pada 26 April 1959.Pada tanggal 23 Februari 1928 digantinya namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.Dia tidak kenal mundur dalam mengejar cita-citanya,berkemauan keras dan berani menentang peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Belanda yang merugikan Taman Siswa pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya,antara lain seperti berikut :    
1.  Dia menolak UU pengajaran swasta yang dikeluarkan tanggal 13 September 1932.Isinya adalah sebagai berikut :
a. Untuk mendirikan sekolah swasta,guru-guru yang mengajar harus dari pemerinth
b. Bahan pelajaran harus sesuai dengan sekolah negeri,dilarang melanggarnya.
Akan tetapi pada tanggal 13 Pebruari 1933 UU tersebut dibatallkan dengan bantuan organisasi politik dan organisasi massa lainnya.          
2. Tanggal 31 Agustus adalah hari libur,karena hari ulang tahun ratu Belanda,Wihelmina,akan tetapi siswa Taman Siswa tetap bersekolah pada hari itu. Dia aktif juga berpolitik.Bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij yang merupakan partai politik pertama di Indonesia.Akibat politik partai ini yang menentang penjajahan,mereka bertiga dibuang ke Nederland dari tahun 1913-1919.
1. Asas Taman Siswa 1922    
Pada tahun 1922 Taman Siswa bersikap “non cooperation”,tidak mau kerjasama dengan penjajah bahkan diberi subsidi pun tidak bersedia.Karena pada tahun 1947 cita-cita Indonesia merdeka dan negara nasionalis telah tercapai,maka asas Taman Siswa 1922 berubah menjadi sikap pro dan bekerja sama dengan pemerintah.pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mengemukakan buah asas Taman Siswa yang sebenarnya juga sudah mengandung 5 buah dasar (Pancadharma) yang dikemukakan pada tahun 1947.Asas-asas tahun 1922 adalah sebagai berikut : 
a.) Seseorang itu merdeka untuk mengatur dirinya sendiri dengan wajib mengingat kedamaian dan ketertiban dalam kehidupan bersama.Hendaknya tiap anak dapat berkembang menurut kodrat atau bakatnya.Hendaknya perintah dan hukuman dalam mendidik anak ditiadakan.Akan tetpi mereka kita didik dengan sistem among atau tut wuri handayani       
b.) Asas kemerdekaan dalam cipta,rasa dan karsa     
c.) Asas kebudayaan Indonesia sendiri          
d.) Asas kerakyatan   
f.) Asas hidup di atas kaki sendiri     
g.) Asas berhamba kepada sang anak
2. Dasar-dasar Taman Siswa 1947     
Ada lima dasar (Panca Darma) yaitu ; kemanusiaan,kodrat hidup, kebangsaan, kebudayaan dan kemerdekaan. Dasar kemanusiaan, kebangsaan dan kebudayaan memberikan corak kepada pendidik Taman Siswa yaitu pendidikan nasional.Dasar kodrat hidup dan kemerdekaan menentukan sistem pendidikan, yaitu “sistem among”.Tentang kebudayaan Ki Hajar Dewantara mengemukakan teori “tri kon” yaitu :   
a.)Kontinu
kebudayaan harus berkesinambungan,bnerjalan tidak terputus         
b.)Konsentris
dalam menilai dan menerima kebudayaan asing,kita harus berpusat kepada kebudayaan Indonesia
c.)Konvergensi
kebudayaan Indonesia berpadu dengan kebudayaan bangsa lain di dunia,menjadi kebudayaan umat manusia
3. Semboyan dan Perlambang
Semboyan merupakan suatu kenyataan yang umunya termuat dalam satu dua kalimat, kadang-kadang dalam satu dua perkataan, akan tetapi artinya jelas,mudah diterima dan mudah diingat-ingat. Perlambang ialah suatu gambaran angan-angan dalam jiwa seseorang yang mempunyai bentuk keindahan dan berupa suatu ajaran bayangan sejenis teka-teki. Dapat pula berbentuk lukisan atau wujud kesenian lainnya.
a) Suci Tata Ngesti Tunggal.         
Artinya, ‘dengan kesucian batin dan teraturnya hidup lahiriah,kita mengejar kesempurnaan’.
b) Bibit,Bebed dan Bobot.
Artinya ‘bibit sehat berasal dari jenis baik dan berisi’.Jadi mementingkan pembawaan dalam pendidikan.
c) Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso,Tut Wuri Handayani    
Artinya ‘kalau pendidik berada di muka, ia memberi teladan pada anak didiknya,kalau berada di tengah membangun semangat, berswakarsa dan berkreasi pada anak didik,kalau berada di belakang, pendidik mengikuti dan mengarahkan anak didik agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab’.  
d) Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista           
Artinya ‘tingkah laku dan budi luhur harus ditumbuhkan’.          
e) Rawe-rawe rantas, malang-malang putung       
Artinya ‘segala sesuatu yang merintangi akan hancur’.    
f) Neng-Ning-Nung-Nang
Artinya ‘ketenangan-menimbulkan-pikiran jernih-yang menuju kekuasaan batin-membawa menang. Apabila dipelajari secara cermat asas, dasar dan semboyannya, nyatalah bahwa bakat, lingkungan, perkembangan dan kebutuhan anak sangat diperhatikan. Akan tetapi, pendidikan agama tidak khusus diberikan di sekolah-sekolahnya. Dan untuk menghargai jasa-jasa Ki Hajar Dewantara, mulai tahun 1961, hari lahirnya dijadikan hari Pendidikan Nasional.

MUHAMMADIYAH         
 
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang berdasarkan agama Islam,sosial dan kebangsaan.Perkumpulan ini didirikan oleh Kiai Achmad Dachlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Bagian wanita perkumpulan ini bernama Aisyiah.
Tujuan mula-mula adalah untuk menyebarkan agama Islam, lalu berkembang menjadi meluaskan pendidikan agama Islam dan memupuk perasaan agama para anggotanya dengan jalan mendirikan sekolah di seluruh tanah air.           
i.               Asas Pendidikan           
Asas pendidikannya adalah Islam dan berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits.

ii.             Tujuan Pendidikan       
Tujuan pendidikannya adalah terwujud manusia Muslim, berakhlak mulia, cakap, percaya kepada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara.

iii.           Dasar Pendidikan         
Dasar pendidikan Muhammadiyah adalah :     
a) Tajdid           
Adalah kesediaan jiwa berdasarkan pemikiran baru untuk merubah cara berpikir dan cara berbuat yang sudah terbiasa demi mencapai tujuan pendidikan.       
b) Kemasyarakatan       
Antara individu-individu dan masyarakat supaya diciptakan suasana saling butuh-membutuhkan.Yang dituju ialah keselamatan masyarakat sebagai suatu keseluruhan.           
c) Aktivitas       
Anak didik harus mengamalkan semua yang diketahuinya dan menjadikan pula aktivitas sendiri sebagai salah satu cara memperoleh pengetahuan yang baru.  
d) Kreativitas    
Yaitu anak didik harus mempunyai kecakapan atau ketrampilan dalam menentukan sikap yang sesuai dan menetapkan alat-alat yang tepat dalam menghadapi situasi-situasi baru. 
e) Optimisme    
Yaitu anak didik harus yakin bahwa dengan keridaan Tuhan,pendidikan akan dapat memmbawanya kepada hasil yang dicita-citakan,asal dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab, serta menjauhkan diri dari segala sesuatu yang menyimpang dari segala yang digariskan oleh agama Islam
iv.      Fungsi Lembaga Pendidikan    
Lembaga pendidikan berfungsi sebagai berikut :         
a) Alat dakwah ke dalam dan ke luar anggota-anggota Muhammadiyah        
b) Tempat pembibitan kader, yang dilaksanakan secara sistematis dan selektif, sesuai dengan kebutuhan Muhammadiyah khusunya dan masyarakat pada umunya       
c) Gerak amal anggota  
d) Pensyukuran nikmat Tuhan  
e) Sumbangan terhadap masyarakat

INS (Indonesiche Nederlansce school)

INS (Indonesiche Nederlansce school) didirikan oleh Mohammad Syafei di Kayutanam, yaitu suatu kota kecil di dekat Padang Panjang Sumatera Barat.
Adapun dasar pemikiran INS adalah :
  1. Percaya dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
  2. Menentang intelektualisme, aktif, giat, dan punya daya cipta serta dinamis.
  3. Memperhatikan bakat dan lingkungan siswa.
  4. Berpikir secara rasional, bukan secara mistik.
Ruang pendidikan INS terdiri atas :
  1. Ruang rendah Sekolah Dasar 7 Tahun.
  2. Ruang antara tahun. Siswa tamatan HIS atau Schakel tidak langsung dapat diterima pada ruang dewasa, tetapi harus masuk ruang antara lebih dahulu.
  3. Ruang dewasa 4 tahun. Tamatan ruang dewasa yang hendak menjadi guru, diwajibkan belajar Ilmu Keguruan dan praktek mengajar.
  4. Ruang masyarakat 1 tahun.
Pada semua tingkatan ruang, diberikan 50% mata pelajaran umum dan 50% pelajaran kejuruan. Sistem ini tidak mendapat tanggapan yang diharapkan dari daerah lain karena terlalu banyak menuntut pengorbanan dari pendidiknya. Mereka harus berani hidup sangat sederhana dan mungkin dalam kekurangan. Keuntungan dari pendidikannyahanya dirasakan secara perorangan.

No comments:

Post a Comment