PRAKATA
Makalah ini saya susun
menurut pokok-pokok tata baku bahasa indosesia
yang di pakai dalam suasana yang resmi. Makalah ini saya buat guna
mendalami kalimat majemuk bertingkat dan belajar berbagi ilmu bersama teman-
teman.
Makalah kalimat majemuk
bertingkat ini saya tujukan kepada seluruh orang yang terpelajar yang ingin
menyerasikan pengetahuan di bidang kalimat majemuk bertingkat. Makalah ini saya
susun bukan sebagai panduan tetapi hanya di gunakan sebagai referensi saja.
Makalah kalimat majemuk
ini merupakan hasil dari penelitian saya sendiri, saya sadar sepenuhnya bahwa
makalah ini masih menunjukan banyak rumpang dengan begitu saya mohon
tanggapanya..
BAB
I
PENDAHULUAN
Kalimat majemuk
bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantik antara subordinatif,
yakni salah satu merupakan induk dan yang lain merupakan keterangan tambahan.
Itu lah yang di maksut dengan kalimat majemuk bertingkat. Marilah kita belajar
bersama mengenali kalimat majemuk bertingkat sesuai dengan Hubunganya.
BAB
II
ISI
I.
Hubungan
waktu kalimat majemuk bertingkat
Kata
penghubung yang digunakan adalah sejak, semenjak, sedari, ketika, sebelum,
sesudah, hingga, sementara, seraya, tatkala, selama, selagi, serta, sambil,
seusai, sesudah, setelah, sehabis, sampai, hingga.
Contoh:
a. Laki-laki yang membawa stetoskop
itu memberikan obat penenang
S P K P O
sehingga
dia bisa tidur
b. Laki-laki tua itu kepanasan saat dia sedang bersih-bersih
halaman
S K O
c. Anak sekolah 2 SD itu membawa buku
pelajaran yang sangat banyak
S P O K
d. Ayah saya sering pergi ke sawah untuk memetik
hasil panen.
S P K
e. Perempuan yang cantik itu menghias
wajahnya selagi ibunya
S P O
menyiapkan baju.
K
f. Perempuan yang membawa bunga mawar
itu memberikan satu tangkai
S P K O
bunganya untuk Fira.
g. Tukang bengkel yang ada di dekat kampus itu
sangat ramah kepada
S K
pelanggan.
O
h. Sejak anak-anak saya
sudah terbiasa hidup sederhana.
O S P
i.
Semenjak
dia tidak lagi datang ke rumah ini saya merasa kesepian.
O S K
j.
Saya menyapu halaman rumah yang sangat
luas sehingga badanku merasa
S P K O
lelah
k. Laki-laki yang berkumis tebal itu sedang
memotong rumput sambil
S P O
bersiul
II.
Hubungan
syarat kalimat majemuk bertingkat
Kata
penghubung yang digunakan adalah seandainya, andaikata, bilamana.
Contoh:
a. Jika anda mau mendengarkannya
maka saya mau bercerita
S O P
b. Pembangunan kampus akan berjalan lancar andai
kata seluruh mahasiswa
P S
mau
menyumbang dana.
K
c. Pembangunan desa itu akan berjalan dengan
lancar andaikata seluruh
P
warga
mau berpartisipasi.
S K
d. Jika kalian mau mengikuti
lomba maka, saya akan membantunya.
S O P
e. Jika ku mau mengambilnya kamu
pasti tidak akan kecewa.
P S K
f. Seandainya saya mempunyai lahan
kosong maka saya akan membuat
S O P
lapangan futsall.
K
g. Andaikata motor saya
tidak macet saya sudah sampai rumah nenek sejak
O S P K
tadi
pagi.
h. Seandainya saya menjadi
guru, saya akan memberikan metode baru untuk
S P O
siswa.
i.
Andai
kata tidak mati lampu pasti tugas kampus saya sudah
selesai
O P S
tadi malam.
K.w
j.
Seandainya
saya punya SIM pasti saya tidak ditilang pak polisi tadi
pagi.
S O P K
III.
Hubungan
tujuan kalimat majemuk bertingkat
Kata
penghubung yang digunakan adalah agar, agar supaya, supaya, dan biar.
Contoh:
a.
Saya mengerjakan tugas itu
sampai malam agar besuk pagi dapat
S P P K
mengumpulkannya.
b.
Saya membantu mengerjakan lukisan
ibu saya di halaman rumah.
S P K
c.
Laki-laki berbaju putih itu memberikan
obat penenang biar pasien itu
S P O
tidak
kesakitan.
d.
Ayah
Andi membenai genting rumahnya
agar tidak bocor saat hujan tiba.
S P O K
e.
Dia mengerjakan
tugas dari dosen supaya mendapatkan nilai bagus.
S
f.
Dia mengikuti lomba matematika
agar mengharumkan nama kampusnya.
S P O K
g.
Tia menyemir rambutnya di
salon agar kelihatan lebih cantik.
S P
O K
h.
Setiap
hari minggu ayah lari pagi biar badannya lebih sehat.
K S P O
i.
Seporter yang ada di tribun itu bersorak-sorak
agar pemain lebih
S K P O
semangat.
j.
Ibu pergi ke toko untuk membeli
Ricecooker untuk memudahkan
S P O K
menanak
nasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abas,
lutfi.1967. Pengantar Linguistic dan Tata
Bahasa Indonesia l. Bandung : Jajasan Penerbit Universitas Pajajaran.
Abdullah Hassan.
1974. The Morphosogy of Malay. Kuala
lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Abdulhaji.
1983. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia.
Cet. Kedua. Yogyakarta : Lukman.
No comments:
Post a Comment